Kamis, 29 Desember 2011

kp bab 4

4.1 SISTEM PRODUKSI

Dalam materi Sistem Produksi perlu didukung oleh teori-teori lain:
1. Ekonomi Teknik
2. Analisa Break Event Point (BEP)
3. Ekonomi Produksi
4. Biaya-biaya dalam proses manufaktur
5. Harga produk dan Harga Pokok Penjualan

4.1.1 Ekonomi Teknik
Analisa Ekonomi Teknik adalah kumpulan metode yang digunakan untuk menganalisa alternatif-alternatif mana yang harus dipilih secara sistematis sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu. Pengertian dasar ekonomi yang banyak digunakan adalah aliran kas, pengaruh terhadap nilai uang, ekuivalen, suku bunga majemuk, suku bunga nominal dan efektif jika inflasi diperhitungkan maka analisa harus dilakukan dalam daya beli tetap.

4.1.2 Analisa Break Event Point (BEP)
Analisa ini biasanya digunakan untuk memperkirakan berapa minimal perusahaan harus bisa menghasilkan dan menjual produknya agar tidak menderita rugi atau sering juga dikatakan bahwa perusahaan yang Break Event adalah perusahaan yang memperoleh laba = Rp 0,00
Untuk bisa menggunakan analisa ini, diperlukan beberapa persyaratan, antara lain :
1. Biaya bisa dibagi menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel
2. Perusahaan hanya menjual satu jenis produk saja. Kalaupun perusahaan menghasilkan lebih dari satu jenis produk, komposisi produk-produk ini dianggap tetap.
3. Unit yang dihasilkan adalah sama dengan unit yang dijual
Break Event Point (BEP) adalah suatu titik yang menyatakan atau menggambarkan besarnya Total biaya sama dengan Total pendapatan
Hal ini dapat ditulis dengan perhitungan sebagai berikut :
TC = TR
FC + VC = TR
TC = FC + VC
FC + cX = pX



Dimana : TC : Total biaya (Total Cost)
TR : Total pendapatan (Total Revenue)
FC : Biaya tetap (Fixed Cost)
VC : Biaya variabel (Variable Cost)
c : Biaya/unit
X : Output (Variable Output)
p : Harga jual/unit (price/unit)

Jadi dengan BEP, suatu perusahaan dapat memproduksi suatu produk sebanyak X unit dimana jika X diatas titik BEP maka perusahaan akan mengalami keuntungan. Sedangkan X dibawah titik BEP perusahaan akan mengalami kerugian.

Cost BEP
Daerah untung



Daerah rugi

X Volume Produksi
Grafik : BEP
Pada perusahaan BEP digunakan untuk menganalisa berbagai permasalahan menyangkut biaya produksi. Permasalahan yang dapat dianalisa dan diberi solusi yang menguntungkan antara lain adalah untuk mencari output minimum dimana perusahaan sudah mendapat profit, menentukan investasi, untuk menentukan apakah perusahaan lebih mendapat untung dengan membeli material atau memproduksi sendiri.
4.1.3 Ekonomi Produksi
Ekonomi Produksi merupakan manajemen perekonomian yang ada dalam pembuatan suatu produk pada sistem produksi yang bertujuan untuk :
1. Menemukan variabel-variabel biaya yang berpengaruh dalam proses produksi
2. Mencari dan memecahkan masalah biaya-biaya proses produksi dalam pembuatan suatu produk
3. Menetukan jumlah minimal suatu porduk
4. Mengetahui laba atau rugi suatu produk tersebut diproduksi

4.1.4 Biaya-biaya dalam Proses Manufaktur
Biaya-biaya yang ada dalam proses manufaktur terdiri dari :
Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)
• Biaya-biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya-biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Beberapa macam biaya yang termasuk biaya-biaya tetap adalah biaya gedung, biaya tanah, biaya mesin dan biaya peralatan, dll.
• Biaya variabel (variable cost) yaitu biaya-biaya yang besarnya tergantung (biasanya secara linier) terhadap volume produksi. Biaya-biaya yang tergolong biaya variabel diantaranya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, dll.
• Biaya total (total cost) adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel.
Bila digambar dalam grafik maka biaya-biaya tersebut terlihat seperti dibawah ini :


biaya biaya biaya
variabel cost total cost
fixed cost fixed cost


volume produksi volume produksi volume produksi
Gambar 2.1: Analisa Biaya Produksi
Biaya Awal dan Biaya Operasi
• Biaya Awal adalah semua biaya yang dikeluarkan sebelum proses porduksi berlangsung. Sebagai contoh : Biaya Pembelian tanah, Biaya Pembelian Mesin, dll.
• Biaya Operasi adalah biaya yang dikeluarkan secara periodik untuk operasi proses yang ada. Sebagai contoh : Biaya Pemeliharaan umum, Biaya Fasilitas.

Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
• Biaya Langsung adalah Biaya yang dapat diidentifikasikan dan dihitung berdasarkan proses dari produk yang dihasilkan.
• Biaya Tidak Langsung adalah Biaya yang tidak dapat dihitung secara langsung berdasarkan proses dari produk yang dihasilkan.

4.1.5. Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Produksi adalah Harga yang dimasukkan dalam produksi selama periode berjalan. Harga Pokok Produksi terdiri dari Biaya bahan baku, Biaya Tenaga kerja langsung, Biaya Overhead pabrik. Sedangkan Harga Pokok Penjualan adalah Biaya yang dihasilkan dari produk yang telah dijual. Harga Pokok Penjualan berasal dari Harga Pokok Produksi ditambah dengan prosentase laba dari Harga Pokok Produksi.
Bilamana biaya produksi atau biaya manufactur per unit produk ingin diketahui maka dapat diperoleh dengan formulasi :
HPP =
Dimana : HPP = Biaya produksi per unit
Tc = Total biaya produksi
Q = Jumlah / volume produksi yang dihasilkan.




Jika biaya produksi per unit diketahui maka kita dapat menetapkan harga jual sesuai dengan keuntungan yang kita inginkan dan diformulasikan sebagai berikut :
HP = HPP + (HPP x % keuntungan)
Dimana : HP = Harga jual produk per unit
HPP = Biaya produksi per unit
% = Prosentase keuntungan yang diinginkan
Dari perhitungan yang ada akan diketahui nilai sekarang atau pendapatan bersihnya (NPV).











4.2 Pengumpulan Data
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan terhadap permintaan jenis tinta,adapun batasan – batasan yang harus dilakukan oleh PT SINAR SYNO KIMIA antara lain:
1. PT SINAR SYNO KIMIA ( cabang ) harus membeli bahan baku yang dikirim oleh perusahaan pusat. Hal itu terjadi karena perusahaan pusat harus membeli bahan baku tinta dari perusahaan laen atau dari pihak luar.
2. Semua penjualan tinta yang ada di PT SINAR SYNO KIMIA ( cabang ) harus dikirim kembali ke perusahaan pusat. Setalah itu baru perusahaan pusat mendistribusikan uang tersebut untuk memperlancar proses produksi seperti gaji pekerja, pembelian bahan baku, pembayaran listrik, dll.
3. PT SINAR SYNO KIMIA ( cabang ) didirikan untuk memenuhi kebutuhan tinta PT. DJIWI KIMIA. Tbk.
4. Biaya listrik, biaya telp, biaya air, biaya transportasi masuk dalam biaya variabel karena biaya tersebut tergantung atas biaya pemakaianya.
Sedangkan untuk biaya – biaya yang terdapat di dalamnya sebagai berikut :

4.2.1 Biaya Variabel
Yang terdapat dalam biaya variabel di dalam PT SINAR SYNO KIMIA antara lain:
 Biaya bahan baku
1. Tinta garis buku
2. Tinta amplop
3. Wrapping Ink
4. Cartoon Box Ink

 Biaya bahan baku tiap pada bulan tinta garis buku
No. Jenis bahan baku Banyak(kg) Harga/kg Jumlah
1 Medium R/L 8000 Rp 20.000 Rp 160.000.000
2 DEG (solven) 3000 Rp 15.000 Rp 45.000.000
3 Defoamer 3000 Rp 30.000 Rp 90.000.000
4 Warna dasar 4000 Rp 30.000 Rp 120.000.000
5 sulvinol 2000 Rp 20.000 Rp 40.000.000
Rp 455.000.000

 Biaya bahan baku tiap pada ulantinta amplop
No. Jenis bahan baku Banyak(kg) Harga/kg Jumlah
1 Medium R/L 9000 Rp 20.000 Rp 180.000.000
2 DEG (solven) 2000 Rp 15.000 Rp 30.000.000
3 Defoamer 2000 Rp 30.000 Rp 60.000.000
4 Warna dasar 5000 Rp 30.000 Rp 150.000.000
5 sulvinol 1000 Rp 20.000 Rp 20.000.000
Rp 440.000.000


 Biaya bahan baku tiap bulan pada tinta wrapping ink
No. Jenis bahan baku Banyak(kg) Harga/kg Jumlah
1 Medium R/L 9000 Rp 20.000 Rp 180.000.000
2 DEG (solven) 3000 Rp 15.000 Rp 45.000.000
3 Defoamer 1500 Rp 30.000 Rp 45.000.000
4 Warna dasar 3000 Rp 30.000 Rp 90.000.000
5 sulvinol 1500 Rp 20.000 Rp 30.000.000
Rp 390.000.000


 Biaya bahan baku tiap bulan pada tinta carton box ink
No. Jenis bahan baku Banyak(kg) Harga/kg Jumlah
1 Medium R/L 9000 Rp 20.000 Rp 180.000.000
2 DEG (solven) 2000 Rp 15.000 Rp 30.000.000
3 Defoamer 2000 Rp 30.000 Rp 60.000.000
4 Warna dasar 4000 Rp 30.000 Rp 120.000.000
5 sulvinol 1000 Rp 20.000 Rp 20.000.000
Rp 410.000.000

 Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa biaya bahan baku untuk pembuatan tinta dalam satu bulan antara lain :
1. Tinta garis buku sebesar Rp 455.000.000
2. Tinta amplop sebesar Rp 440.000.000
3. Wrapping Ink sebesar Rp 390.000.000
4. Cartoon Box Ink sebesar Rp 410.000.000
Sehingga untuk biaya keseluruhan bahan baku yang harus di keluarkan oleh perusahaan PT. SINAR SYNO KIMIA untuk setiap bulannya adalah Rp. 1.695.000.000,00 .
Sedangkan untuk menyamakan perhitungan semua biaya di hitung dalam satu tahun, sehingga biaya bahan baku tiap tahunnya sebesar Rp. 1.695.000.000 x 12 bulan = Rp. 20.340.000.000,00 yang harus dikeluarkan perusahaan PT. SINAR SYNO KIMIA.
 Biaya tenaga kerja
Di bagi menjadi menjadi 2 macam antara lain :
• Tim tenaga kerja Implant sebanyak 9 orang
 Untuk gaji over time (lembur) 30% dari gaji pokok
Untuk tiap bulan @ Rp. 334.500,00 x 12 bulan = Rp. 4.014.000,00
 Tunjangan hari raya keagamaan @ Rp. 1.500.000,00
Rp. 1.500.000,00 x 9 orang = Rp. 13.500.000,00
 Tunjangan bonus akhir tahun @ Rp 1.115.000,00
Rp 1.115.000,00 x 9 orang = Rp. 10.035.000,00

 Tunjangan Jamsostek dan kesehatan tiap tahunnya 80% gaji pokok
Untuk @ Rp 892.000,00 x 9 orang = Rp.8.028.000,00

• Tim tenaga kerja Reguler sebanyak 11 orang
 Tunjangan hari raya keagamaan @ Rp. 1.500.000,00
Rp. 1.500.000,00 x 11 orang = Rp. 16.500.000,00
 Tunjangan bonus akhir tahun @ Rp 1.115.000,00
Rp 1.115.000,00 x 11 orang = Rp. 12.265.000,00
 Tunjangan Jamsostek dan kesehatan tiap tahunnya 80% gaji pokok
 Untuk @ Rp 892.000,00 x 11 orang = Rp. 9.812.000,00
 Didalam tim reguler tidak ada jam lembur (over time)

 Listrik per bulan Rp. 400.000,00
Untuk setahun 12 x Rp. 400.000,00 = Rp. 4.800.000,00
 Air untuk per bulan Rp. 100.000,00
Untuk setahun 12 x Rp. 100.000,00 = Rp. 1.200.000,00
 Telp per bulan Rp. 400.000,00
Untuk setahun 12 x Rp. 400.000,00 = Rp. 4.800.000,00
 Transpotasi per bulan Rp. 500.000,00 ,jadi untuk 1 tahun adalah Rp. 500.000,00 x 12 = Rp. 6.000.000,00

4.2.2 Biaya Tetap
 Sewa rumah
Untuk 1 tahun Rp 3.000.000,00
 Tenaga kerja cuci drum
Untuk tiap minggu sebanyak 300 drum, @ Rp. 1.000 = 300 x 1.000
= Rp. 300.000,00
Jadi sebulan = Rp. 300.000,00 x 4 = Rp. 1.200.000,00
Setahun = Rp. 1.200.000,00 x 12 = Rp. 14.400.000,00
 Biaya perawatan (maintenance)
 Untuk mobil : oli mesin dan servis per bulan = Rp. 300.000,00
Rp. 300.000,00 x 12 = Rp 3.600.000,00
 Untuk mesin produksi : Rp. 100.000,00
Rp. 100.000,00 x 12 = Rp. 1.200.000,00


 Gaji pokok tenaga kerja
Untuk gaji tiap karyawan baik implant maupun reguler mendapatkan gaji pokok yang sama yaitu sebesar @ Rp 1.115.000,00.
Untuk karyawan implan dan reguler sebanyak 20 orang
= Rp. 1.115.000,00 x 20 orang = Rp. 22.300.000,00

4.3 Perhitungan biaya
 Diketahui :
- Semuanya dihitung dalam satu tahun.
- Biaya bahan baku Rp. 20.340.000.000,00
- Gaji over time ( lembur ) Rp. 4.014.000,00 x 9 orang = Rp. 36.126.000,00
- Tunjangan hari raya keagamaan = Rp. 13.500.000,00 + Rp. 16.500.000,00 = Rp. 30.000.000,00
- Tunjangan bonus akhir tahun = Rp. 10.035.000,00 + Rp. 12.265.000,00 = Rp. 22.300.000,00
- Tunjangan Jamsostek dan kesehatan = Rp.8.028.000,00 + Rp. 9.812.000,00 = Rp. 17.840.000,00
- Biaya listrik = Rp. 4.800.000,00
- Biaya telp = Rp. 4.800.000,00
- Biaya air = Rp. 1.200.000,00
- Biaya transportasi = Rp. 6.000.000,00
- Biaya sewa rumah = Rp. 3.000.000,00
- Tenaga kerja cuci drum = Rp. 14.400.000,00
- Biaya perawatan mobil + mesin = Rp 3.600.000,00 + Rp. 1.200.000,00 = Rp. 4.800.000,00
- Gaji pokok tenaga kerja baik implant maupun reguler = Rp. 22.300.000,00


Ditanya : Total Biaya
Jawab :

Biaya Tetap (Fixed Cost)
- Biaya bahan baku Rp. 20.340.000.000,00
- Gaji over time ( lembur ) Rp. 36.126.000,00
- Tunjangan hari raya keagamaan Rp. 30.000.000,00
- Tunjangan bonus akhir tahun Rp. 22.300.000,00
- Tunjangan Jamsostek dan kesehatan Rp. 17.840.000,00
- Biaya listrik Rp. 4.800.000,00
- Biaya telp Rp. 4.800.000,00
- Biaya air Rp. 1.200.000,00
- Biaya transportasi Rp. 6.000.000,00 +
TOTAL Rp. 20.458.266.000,00

Biaya Variabel
- Biaya sewa rumah Rp. 3.000.000,00
- Tenaga kerja cuci drum Rp. 14.400.000,00
- Biaya perawatan mobil + mesin Rp. 4.800.000,00
- Gaji pokok tenaga kerja implant + reguler Rp. 22.300.000,00 +
TOTAL Rp. 44.500.000,00
TOTAL KESELURUHAN Rp. 20.502.766.000,00






 Diketahui : Total Biaya = Harga Pokok Produksi = Rp. 20.502.766.000,00
Ditanya : Harga Jual Produk
Jawab :
HPP = = Rp. 20.502.766.000,00 / 75000 = Rp. 273.370,23
 Rp. 273.370,00/ unit

Asumsi Keuntungan yg diperoleh adalah 25 % maka:
Harga jual produk = HPP + (HPP x 25 %)
= R Rp. 273.370,00+ (Rp. 273.370,00x 25 %)
= Rp.341.712,5/unit  Rp. 341.712,00 / unit

Pendapatan = Harga jual x Q
= Rp. 341.712,00 x 75000 = Rp. 25.628.400.000,00 / bulan


 Diketahui : Fixed Cost =Rp. 20.458.266.000,00
Variable Cost = Rp. 44.500.000,00
Harga jual produk = Rp. 341.712,00 /unit

Ditanya : Jumlah Produk yang dibuat untuk mencapai titik BEP
Jawab :



BEP =
= Rp 102.291.330.000,0





 Grafik Analisa BEP

Biaya

Untung VC

Rugi TC

Rp.102.291.330.000,00



Rp.20.458.266.000,00 FC



VL
463 unit
Gambar 4.. Break Event Point dalam waktu 1 tahun

Keterangan gambar :
• VL : Volume Produksi
• FC : Fixed Cost (biaya tetap)
• TC : Total Cost (biaya total)
• VC : Variabel Cost (biaya variabel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar